Polisi Sebut Alasan 11 Jenazah Korban Al Khoziny Masih Belum Teridentifikasi

Proses identifikasi jenazah korban tragedi ambruknya gedung Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, masih terus berlangsung. Saat ini, tim DVI Polda Jawa Timur mencatat ada 11 kantong jenazah yang belum berhasil diidentifikasi, menambah duka mendalam bagi keluarga korban.

Kabiddokkes Polda Jatim, Kombes M Khusnan, menjelaskan bahwa dari total 67 kantong jenazah yang diterima, sebagian besar telah dikenali dan cocok dengan 53 identitas korban. Namun, tantangan tetap ada karena 11 kantong lainnya berisi bagian tubuh yang belum terhubung dengan identitas yang jelas.

“Hingga kini, ada 11 kantong jenazah yang belum teridentifikasi, di mana beberapa di dalamnya adalah potongan tubuh. Kami masih menunggu hasil DNA untuk memastikan identitasnya,” ungkap Khusnan, menjelaskan situasi yang cukup sulit ini.

Pentingnya Proses Identifikasi yang Akurat dalam Situasi Darurat

Seluruh sampel DNA dari jenazah yang belum dikenali telah dikirim ke laboratorium DNA Polri di Jakarta untuk diperiksa. Proses ini penting untuk memastikan bahwa identitas korban dapat dipastikan dan dihubungkan dengan data ante mortem dan post mortem.

“Proses rekonsiliasi antara data ante mortem dan post mortem sedang dilakukan. Kami berharap melalui langkah ini, semua informasi dapat terintegrasi dengan baik,” tambah Khusnan.

Kabid DVI Dokkes, Kombes Wahyu Hidajati, pun menjelaskan bahwa tim DVI terus menghadapi tantangan dari kondisi potongan tubuh yang tidak lengkap. Tanpa tanda pengenal, identifikasi menjadi lebih kompleks dan mengandalkan hasil DNA untuk mengonfirmasi identitas.

“Kami memang mengalami kesulitan karena banyak potongan tubuh yang posisinya tidak lengkap,” jelas Wahyu. “Sampai saat ini, proses identifikasi hanya dapat dilakukan melalui DNA yang sudah dikirim.”

Seluruh tim berharap agar hasil pemeriksaan dari Jakarta dapat segera keluar, sehingga semua jenazah bisa dikenali dan diserahkan kepada keluarga mereka. Hal ini menjadi harapan besar bagi untuk menyelesaikan masalah ini secepat mungkin.

Update Terbaru Mengenai Proses Identifikasi Korban

Baru-baru ini, Tim DVI Polda Jatim berhasil mengidentifikasi tambahan dua jenazah korban tragedi tersebut pada malam hari. Dengan demikian, total jenazah yang teridentifikasi kini menjadi 53 orang.

Data jenazah yang teridentifikasi mencakup berbagai usia dan wilayah. Dari semua nama tersebut, terlihat bahwa banyak pemuda yang menjadi korban yang jelas menggambarkan dampak tragis dari peristiwa ini.

“Identifikasi ini menjadi penting agar keluarga bisa tahu siapa yang mereka hilangkan. Kami tahu betapa beratnya situasi ini,” ungkap Khusnan. Tim DVI berharap proses ini segera berakhir untuk memberikan kejelasan bagi keluarga.

Terdapat harapan bahwa melalui hasil DNA yang tidak lama lagi akan keluar, semua kantong jenazah yang tersisa dapat segera diidentifikasi. “Kami tidak ingin membuat keluarga menunggu lebih lama,” ujarnya.

Pengiriman sampel ke laboratorium dan proses rekonsiliasi menjadi langkah penting dalam memastikan akurasi identifikasi. Semua ini dirancang untuk mempercepat proses demi kepuasan keluarga.

Dukungan Masyarakat dan Implikasi Psikologis bagi Keluarga Korban

Tragedi ini tentunya memberikan dampak psikologis yang mendalam bagi keluarga korban. Banyak dari mereka merasa bingung dan berduka, sering kali menunggu kabar dengan harapan yang memburuk. Keluarga-keluarga ini membutuhkan dukungan tidak hanya materiil, tetapi juga emosional.

Kegiatan dukungan psikologis sangat penting untuk membantu mereka melewati momen sulit ini. “Kami ingin memastikan bahwa para keluarga tidak hanya diberi informasi tetapi juga dukungan yang mereka perlukan,” kata salah satu anggota tim. Ketersediaan konseling mental dapat menjadi jembatan penting untuk kesehatan emosional mereka.

Masyarakat juga diharapkan terlibat dalam memberikan dukungan, baik melalui donasi, moral, maupun praktis. Partisipasi masyarakat akan membantu menciptakan suasana yang lebih positif di tengah perjuangan keluarga-keluarga tersebut.

Tentu saja, kebangkitan semangat dan kepedulian masyarakat bisa memberdayakan para keluarga yang terkena dampak. Hal ini bukan hanya tentang identifikasi jenazah, tetapi juga tentang penyembuhan luka hati yang mendalam.

Akhirnya, harapan terbesar adalah agar semua proses identifikasi segera selesai, membawa penutupan bagi semua keluarga yang sedang berduka. “Tidak ada yang lebih baik daripada memberi mereka kejelasan dan kesempatan untuk melanjutkan hidup,” tutup Khusnan.

Related posts